Data Penerima Bansos Berantakan Tak Tepat Sasaran, Ganjar: Harus Diperbaiki

0
Data Penerima Bansos Berantakan Tak Tepat Sasaran

Data Penerima Bansos – Calon presiden Ganjar Pranowo menerima keluhan dari seorang warga kurang mampu bernama Jumiati di Semarang. Jumiati mengaku belum pernah menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, padahal ia termasuk dalam kategori masyarakat prasejahtera, Selasa (2/1/2024).

Menanggapi keluhan Jumiati, Ganjar mengatakan bahwa salah satu penyebab masih banyak warga kurang mampu yang belum menerima bansos adalah karena data penerima bansos yang belum akurat. Ia mengatakan bahwa perlu ada upaya untuk merapikan data penerima bansos agar bantuan tersebut dapat tepat sasaran.

“Paling utama merapikan data kemudian menggunakan peralatan yang jauh lebih mudah. Kami tawarkan dengan KTP dan itu cukup untuk bisa membereskan semuanya,” kata Ganjar.

Ganjar memperkenalkan kembali program KTP Sakti yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Program ini bertujuan untuk mempermudah pengurusan dokumen kependudukan, termasuk KTP. Dengan KTP Sakti, warga dapat mengakses berbagai layanan publik, termasuk bansos, secara lebih mudah.

Ganjar mengatakan bahwa program KTP Sakti akan menjadi prioritas jika ia terpilih menjadi presiden. Ia yakin bahwa program ini dapat membantu pemerintah untuk menjangkau lebih banyak warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan.

Hal yang Dapat Dilakukan untuk Merapikan Data Penerima Bansos

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk merapikan data penerima bansos:

  • Melakukan pendataan ulang secara menyeluruh, termasuk melakukan survei lapangan untuk memastikan kebenaran data penerima bansos.
  • Menggunakan teknologi informasi untuk mempermudah pendataan dan verifikasi data.
  • Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat tentang program bansos dan cara mendaftar sebagai penerima bansos.

Dengan merapikan data penerima bansos, pemerintah dapat memastikan bahwa bantuan tersebut dapat tepat sasaran dan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Baca Juga : Ganjar Pranowo: Modernisasi Pertanian Kunci Kemajuan Pertanian Indonesia

Data Penerima Bansos Berantakan Tak Tepat Sasaran

Terima Keluhan Emak-emak

Ganjar Pranowo berjanji untuk meningkatkan kualitas bantuan sosial jika ia terpilih menjadi presiden. Ia mengatakan bahwa bantuan sosial harus tepat sasaran dan dapat membantu masyarakat kurang mampu untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

“Bantuan sosial itu harus tepat sasaran dan bisa mengangkat derajat masyarakat. Jadi, jangan sampai bantuan sosial itu hanya dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak,” kata Ganjar.

Salah satu warga yang ditemui Ganjar adalah Jumiati, seorang ibu rumah tangga berusia 45 tahun. Jumiati mengaku belum pernah menerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, padahal ia termasuk dalam kategori masyarakat prasejahtera.

“Kami sudah mendaftar bansos, tapi belum pernah dapat,” kata Jumiati.

Menanggapi keluhan Jumiati, Ganjar mengatakan bahwa salah satu penyebab masih banyak warga kurang mampu yang belum menerima bansos adalah karena data penerima bansos yang belum akurat. Ia mengatakan bahwa perlu ada upaya untuk merapikan data penerima bansos agar bantuan tersebut dapat tepat sasaran.

Ganjar memperkenalkan kembali program KTP Sakti yang diusung oleh pasangan Ganjar-Mahfud. Program ini bertujuan untuk mempermudah pengurusan dokumen kependudukan, termasuk KTP. Dengan KTP Sakti, warga dapat mengakses berbagai layanan publik, termasuk bansos, secara lebih mudah.

“Paling utama merapikan data kemudian menggunakan peralatan yang jauh lebih mudah. Kami tawarkan dengan KTP dan itu cukup untuk bisa membereskan semuanya,” kata Ganjar.

Baca Juga : Ganjar Minta Jangan Ada Politisasi Bansos Jelang Pemilu 2024

Data Penerima Bansos Berantakan Tak Tepat Sasaran, Ganjar: Harus Diperbaiki

Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok

Selain Jumiati, Ganjar juga bertemu dengan Sumarlin dan Sudarti. Sumarlin mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok, terutama harga beras. Ia mengatakan bahwa harga beras saat ini sudah mencapai Rp 15 ribu per liter.

“Dulu harga Rp 10 ribu sampai Rp 11 ribu per liter,” ujar Sumarlin.

Ganjar mengatakan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok merupakan masalah yang harus segera diatasi. Ia mengatakan bahwa pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, seperti melakukan operasi pasar dan subsidi.

Ganjar juga bertemu dengan Sudarti, seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Sudarti mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, terutama biaya pengobatan anaknya.

“Pemerintah harus memperhatikan kebutuhan masyarakat miskin dan masyarakat yang memiliki anak berkebutuhan khusus,” kata Sudarti.

Ganjar mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pertemuan Ganjar dengan warga di bazar murah Partai Perindo tersebut merupakan kesempatan bagi Ganjar untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat. Aspirasi-aspirasi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi Ganjar jika ia terpilih menjadi presiden.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *